Showing posts with label Tips Interview. Show all posts
Showing posts with label Tips Interview. Show all posts

Wednesday, August 19, 2015

5 Hal yang Tidak Ingin Dilihat HRD Perusahaan di CV Pelamar


Tahukah kamu bahwa HRD perusahaan menerima puluhan bahkan ratusan lamaran kerja setiap kali proses perekrutan? Penelitian menyebutkan bahwa rata-rata HRD hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 menit untuk memutuskan apakah kamu layak untuk maju ketahap selanjutnya atau tidak. Dengan waktu yang sesingkat itu untuk menyeleksi lamaran, apa yang sebenarnya perusahaan cari dan apa yang harus kamu hindari untuk disebutkan dalam CV? Baca baik-baik tips berikut ini!


1. Jangan Menjelaskan Riwayat Hidup Terlalu Detail
Setiap orang pasti ingin membuat CV yang bagus untuk membuat HRD terkesan, namun kadang malah memasukkan detail tidak penting ke dalam CV. Sehingga kadang kala memasukkan hal-hal yang tidak penting Contohnya, kamu mungkin memasukkan informasi mengenai pengalaman magang yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan jabatan yang akan kamu lamar.

Solusinya adalah hanya memasukkan informasi riwayat pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan yang akan kamu lamar. Jika perusahaan mencari kandidat di bidang marketing, HRD perusahaan pastilah mencari kandidat yang mempunyai pengalaman di bidang tersebut. Jadi, bila pelamar tidak mempunyai pengalaman di bidang marketing, kemungkinan CV-nya tidak akan dilirik HRD.

2. CV yang Berantakan
CV berantakan merupakan hal yang paling dibenci oleh HRD. Ini disebabkan karena mereka sulit untuk mendapatkan informasi secara cepat. Susun CV-mu sejelas dan seringkas mungkin. Berikan detail namamu, pekerjaan terkini dan pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan kamu lamar. Buatlah dalam bentuk pointers sehingga memudahkan para perekrut untuk mendapatkan informasi tentangmu.

Baca Juga : Hindari Font ini Bila Ingin Sukses Melamar

3. Tujuan yang Standar
Menulis pernyataan tujuan yang tidak standar di surat lamaran adalah salah satu yang harus kamu hindari. Pernyataan klasik seperti “Mencari pekerjaan yang menantang dan menawarkan pengembangan professional” sebaiknya tidak perlu kamu tulis.

Fokuslah ke pekerjaan yang kamu mau dan hanya jabarkan pengalaman dan kemampuan kamu yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Baca berulang kali untuk memastikan apakah tawaran pekerjaan tersebut cocok denganmu atau tidak.

4. Data Pribadi yang Tidak Relevan
Apabila kamu aktif di kegiatan keagamaan atau olahraga, dan kegiatan tersebut tidak berhubungan sama sekali dengan pekerjaan yang kamu lamar, janganlah cantumkan ke dalam CVmu. Ini bisa dianggap berlebihan dan tidak relevan untuk dicantumkan ke dalam CV.

Namun misalnya, pekerjaan yang kamu lamar adalah sebagai humas di sebuah kegiatan amal dan kamu mempunyai pengalaman di bidang yang serupa, itu berarti harus dicantumkan.

5. Kemampuan yang Umum
Para perekrut pasti akan bosan mendengar jika kamu menerangkan bahwa kamu sangat mahir dalam Microsoft Office. Semua pekerja di zaman modern saat ini pastilah memiliki skill tersebut. Jadi stop untuk membanggakan keahlianmu dalam menggunakan Microsoft Office.

Lain halnya jika kamu berkerja dalam industri pengembangan perangkat lunak dan melamar pekerjaan sebagai pengembang software, skill Microsoft Office mungkin akan dibutuhkan. Tapi jika, skill Microsoft Office tersebut hanya sebagai keahlian normal untuk menyelesaikan pekerjaan rutinmu, sebaiknya tidak perlu kamu tulis. Hanya tuliskan keahlian-keahlian wajib yang bisa mendukungmu.

Saat melamar pekerjaan, HRD pasti akan melihat CV-mu terlebih dahulu. Jangan lupa cek hal-hal yang wajib kamu cantumkan dalam CV. Walaupun begitu, usahakan jangan terlalu memberikan informasi yang tidak begitu relevan dengan pekerjaan yang akan kamu lamar karena itu tidak penting. Mulai dari sekarang, perhatikan lebih detail lagi CV-mu sebelum mengirim ke HRD. Tetap semangat!

sumber : jobsdb

Tuesday, August 11, 2015

Diterima Kerja dalam 10 Menit

Diterima Kerja dalam 10 Menit

Berhasil mendapatkan pekerjaan dimulai dari membuat CV-mu mendapat perhatian HRD. CV yang kamu kirim ke perusahaan haruslah bisa menampilkan bahwa kamu kandidat yang cocok untuk posisi tersebut. Tak hanya CV, surat lamaran kerja, interaksi saat diwawancara, hingga hobi personalmu pun menjadi pertimbangan perusahaan dalam merekrut karyawan. Percaya tidak percaya, kamu bisa diterima atau tidak dalam 10 menit saja!

CV: Langkah Awal Yang Menentukan
Ada puluhan bahkan ratusan CV yang diterima HRD pada saat perekrutan dan HRD hanya melihatnya dalam waktu beberapa detik saja. Langkah awal untuk menonjolkan dirimu adalah melalui surat lamaran dan CV yang kamu kirim. Usahakan membuat kedua dokumen ini terlihat profesional dengan cara menggambarkan secara detail riwayat pekerjaanmu, kemampuan yang kamu punya, dan kualifikasi umum sesuai kriteria lowongan. Tingkatkan kesempatan untuk dipanggil ke tahap selanjutnya dengan membuat CV yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Surat lamaran pekerjaan digunakan untuk membantumu menjelaskan secara detail apa yang kamu tulis di CV.

Perhatikan Penampilan Saat Wawancara
Kesan pertama sangat menentukan pada wawancara kerja. Salah kostum atau tidak rapi akan menjatuhkan nilaimu di mata pewawancara hanya dalam beberapa detik saja. Perhatikan hal berikut agar wawancara kerja berjalan lancar.

Baca Juga : 10 Tips agar Pewawancara Terkesan Dengamu

Sepatu
Pakailah sepatu bersih yang bebas dari debu atau kotoran. Pilihlah warna hitam atau warna netral seperti abu-abu tua atau biru dongker. Untuk pria, usahakan untuk memakai sepatu yang senada dengan warna keseluruhan pakaianmu. Sedangkan untuk wanita, pakailah sepatu yang menutupi jari-jari kaki dan jika memutuskan untuk memakai sepatu berhak, pilihlah yang tingginya kurang dari 3 inci untuk menghindarimu dari kesulitan berjalan. Baca tips ini: Memilih Sepatu yang Cocok untuk Wawancara Kerja.

Aksesori
Pria sebaiknya hanya memakai jam tangan dan cincin pernikahan sebagai aksesori. Sedangkan bagi wanita usahakan untuk tidak mengenakan aksesori berlebihan. Anting mutiara, jam tangan, dan kalung sudah cukup. Keep it simple, girls!

Pakaian
Pakaian berkerah mempunyai efek meningkatkan kepercayaan dirimu. Apalagi jika dipadu padankan dengan blazer yang cocok. Hindari menggunakan blazer berwarna hitam yang akan memberikan efek terlalu serius atau bahkan suram. Sebagai alternatif pilihlah warna gelap lainnya seperti abu-abu atau biru dongker. Jangan lupa memperhatikan kerapian pakaian yang kamu kenakan. Jangan sampai kusut atau tidak tertata dengan baik ya!

Tingkah Laku Juga Menentukan
Kamu harus memerhatikan segala tingkah lakumu saat wawancara, sekecil apa pun tindakannya, seperti berbicara di telepon dengan perekrut, bagaimana saat kamu pertama kali datang menginjakkan kaki di kantor yang kamu lamar, hingga cara berjabat tangan dengan pewawancara. Hal-hal sederhana yang kelihatan tidak terlalu penting ternyata sangat penting dan bisa menambah atau mengurangi poinmu di hadapan pewawancara.

Baca Juga : 6 Cara Tumbuhkan Rasa Percaya Diri Secara Instan

Saat kamu berhasil mendapatkan pekerjaan, kamu boleh kok berbangga diri. Tapi ingat, ini hanyalah langkah kecil dalam perjalanan kariermu. Tetap tingkatkan hubungan dan perilaku baik yang telah kamu jalankan saat proses melamar pekerjaan, serta buktikan bahwa kamu memang cocok untuk menduduki posisi tersebut. Good luck!

sumber : jobsdb

Wednesday, July 8, 2015

6 Hal yang Harus Ada di Resume Lulusan Baru

 6 Hal yang Harus Ada di Resume Lulusan Baru

Dengan masuknya generasi millennial ke dunia kerja, persaingan mencari pekerjaan pun akan semakin berat. Saat hal tersebut terjadi, hanya resume terbaiklah yang akan bisa menarik perhatian perekrut. Generasi millennial yang terdiri dari lulusan baru dan pencari kerja baru terkenal dengan ide-ide segar mereka yang bisa membawa perusahaan ke arah yang lebih baik. Namun dengan minimnya pengalaman yang mereka miliki, para lulusan baru dan pencari kerja baru harus bisa ‘memainkan’ resume mereka agar bisa memenangkan persaingan di pencarian kerja.

Tujuan dari resume adalah untuk membantumu menjelaskan profil diri ke perekrut. Untuk itulah, resume harus dibuat sedetail mungkin agar bisa menarik perhatian perekrut untuk membaca resume-mu sampai akhir. Jika kamu tidak bisa membuat resume yang bisa menarik perhatian, bukan tidak mungkin resume-mu  tidak dilirik oleh perekrut.


Latar Belakang Pendidikan
Setelah menjelaskan informasi data dirimu, langkah selanjutnya yang harus ada dalam resume adalah pendidikan yang telah kamu jalani. Tak perlu menjelaskan secara detail, latar belakang pendidikan cukup dimulai dari SMA-mu saja. Jangan lupa juga untuk mencantumkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang kamu raih saat di universitas.

Ketrampilan yang Dimiliki
Dalam resume-mu, ada kalanya kamu perlu menjelaskan ketrampilan yang kamu miliki. Eits, tapi ingat lho hanya cantumkan ketrampilan yang sekiranya masih berkaitan dengan posisi yang akan kamu lamar. Contohnya, bila kamu melamar pekerjaan sebagai IT, pastikan kamu menjelaskan seberapa mahirnya kamu di bidang komputer dan komponennya (software dan hardware). (Baca artikel kami: 5 hal yang tidak ingin dilihat hrd di resume pelamar)

Kamu bisa menambahkan level kemahiranmu di bidang-bidang yang kamu trampil di dalamnya, seperti ‘Pemula’, ‘Menengah’ atau ‘Mahir’. Sebagai contoh, seorang lulusan Teknik Komputer yang mengerti dasar-dasar ilmu pemrograman bisa dikatakan berada di level ‘Pemula’. Namun,  bila ia bisa mengajarkan ilmunya kepada orang lain dan menggunakan kode pemrograman komputer yang lebih lanjut, kemampuannya bisa dikatakan berada di level ‘Mahir’ ataupun ‘Menengah’.

Pengalaman kerja memberikan gambaran apakah seorang kandidat sudah memiliki jam terbang yang cukup atau masih terbatas. Untuk kamu lulusan baru, pengalaman kerja yang kamu punya mungkin tak sebanyak mereka yang sudah berkerja selama setahun atau dua tahun. Disinilah kamu bisa menjelaskan pengalamanmu saat magang atau bila kamu pernah bekerja sebagai part time. Jelaskan skill dan pengalaman apa saja yang kamu dapatkan selama magang, pastikan bahwa skill dan pengalaman tersebut masih ada kaitannya dengan posisi yang kamu lamar.

Tips penting dari kami adalah format atau layout saat penulisan resume-mu. Untuk setiap pengalaman kerja dan latar pendidikanmu, tampilkan dalam format: nama perusahaan (atau nama instansi pendidikan), posisi, tanggal bekerja dan penempatan. Jika kamu membuat format tersebut menjadi dua kolom, pastikan detail pengalamanmu dari kanan ke kiri. Hal tersebut untuk memastikan siapa pun yang membaca resume-mu tidak menemui kesulitan saat membacanya.

Proyek Tambahan
Hei para lulusan baru, jangan lupa untuk cantumkan project yang pernah kamu tangani, walaupun project tersebut tidak berkaitan dengan dunia kampus. Dengan adanya project tambahan, para perekrut akan menilai bahwa kamu merupakan seorang yang ingin untuk terus berkembang dan ingin untuk selalu belajar.

Prestasi
Jadikan resume-mu bersinar dengan mencantumkan prestasi yang telah kamu raih. Eits, tapi kamu tidak boleh lho mencantumkan prestasi yang sebenarnya tidak kamu raih. HRD perusahaan akan melakukan pengecekan apakah kamu betul-betul meraih prestasi tersebut atau tidak. Bisa dibayangkan kan bila ternyata perekrut mengetahui kamu telah berbohong? Hiii…..

Dengan mencantumkan prestasi yang telah kamu raih, menjelaskan bahwa kamu seorang yang tidak takut tantangan, mempunyai jiwa kompetitif dan selalu bersemangat.

Link Sosial Media
Banyak perwakilan HRD perusahaan menggunakan sosial media untuk mengecek profil dari para pelamar, jadi sangat disarankan untuk kamu mencantumkan link sosial media yang kamu punya di dalam resume. Kandidat yang mempunyai network sosial luas akan semakin memudahkan perekrut untuk mengambil keputusan. Pastikan untuk membersihkan konten sosial mediamu dari postingan yang sekiranya dapat mempermalukan dirimu.

Pastikan tata bahasa, ejaan dan tata baca dalam resume sesuai dengan aturan tata bahasa yang kamu gunakan. Jangan lupa juga untuk membaca berulang kali resume-mu, agar kamu yakin tidak akan kekurangan dalam resume yang kamu buat. Ingat lho, resume merupakan senjata utama kamu untuk maju ke medan pencarian kerja, jadi pastikan resume yang kamu buat impressive dan mengesankan HRD. Tetap semangat ya!

sumber : jobsdb

Sunday, June 21, 2015

8 Tipe Wawancara Kerja

8 Tipe Wawancara Kerja

Mencari kerja ibarat mengikuti perlombaan memperebutkan piala, namun yang membedakannya adalah saat kamu berkompetisi di dunia pencarian kerja, goal yang kamu tuju adalah mendapatkan pekerjaan impian. Untuk memenangkan kompetisi tentulah kamu harus mempersiapkan segala hal dengan detail. Dari mulai bagaimana menyiapkan resume yang dapat menarik perhatian HRD, pakaian apa yang harus dikenakan saat datang interview kerja nanti hingga menyiapkan jawaban dari pertanyaan yang akan dilontarkan oleh HRD. Untuk menambah persiapanmu menghadapi kompetisi mendapatkan pekerjaan, berikut kami jabarkan 8 tipe wawancara yang harus kamu ketahui, sehingga kamu akan lebih matang saat menghadapi wawancara kerja.

Wawancara Tradisional, One on One
Wawancara tipe ini merupakan wawancara umum dan merupakan tipe paling familiar dibandingkan tipe wawancara lain. Representatif perusahaan, biasanya orang dari bagian HRD atau yang akan menjadi manajermu, akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menentukan apakah kamu orang yang layak untuk suatu posisi.

Pertanyaan yang biasanya muncul:
“Ceritakan tentang diri Anda.”
“Menurut Anda, apakah Anda cocok dengan pekerjaan ini?”

Tips:
Sering-sering berlatih seolah-olah kamu sedang diwawancara oleh perusahaan impian. Minta bantuan temanmu untuk berperan seagai pewawancara. Saat diakhir latihan, tanyakan pendapat temanmu tentang sikapmu selama latihan tadi, dengan begitu kamu bisa mengetahui apa yang kurang dan apa yang sudah menjadi kelebihan dirimu.

Wawancara Grup
Tidak seperti tipe pertama, di tipe ini kamu akan menghadapi pewawancara namun tidak sendiri, melainkan ada beberapa kandidat yang juga melakukan wawancara di waktu yang bersamaan denganmu. Taktik ini digunakan pewawancara saat perusahaan ingin merekrut banyak orang di satu waktu, biasanya saat ingin membentuk tim atau divisi baru. Gunakan kesempatan grup interview ini untuk menunjukkan seberapa baiknya kamu akan bekerja dalam tim.

Pertanyaan yang biasanya muncul:
“Jika Anda bekerja dalam sebuah tim, posisi apa yang sekiranya cocok dengan Anda?”
“Bagaimana Anda mendeskripsi diri Anda agar stand out dibanding kandidat lain?”

Tips
Tunjukkan bahwa kamu dapat bekerja dalam tim dengan menjadi partisipan yang aktif saat grup interview berlangsung. Grup interview digunakan para perekrut agar mereka bisa mengetahui seberapa bisakah kandidat dalam menyelesaikan masalah sembari bekerja dalam sebuah tim, jadi saat wawancara kerja berlangsung jangan diam saja, tunjukkan bahwa kamu lah kandidat terbaik.

Wawancara Melalui Telepon

Wawancara kerja melalui telepon merupakan cara efektif bagi para perekrut untuk mengenal kandidat yang lokasinya berjauhan, sehingga dapat menghemat waktu. Selain itu, keuntungan wawancara kerja melalui telepon dari sisi perekrut adalah mereka dapat menjangkau kandidat yang berlokasi di luar kota. Wawancara kerja melalui telepon juga bisa dijadikan kesempatan bagi perekrut untuk mengetahui kandidatnya sebelum mengundang mereka untuk datang ke kantor melakukan wawancara atau menjalani serangkaian test. Pertanyaan yang diajukan interview melalui telepon tidak ada bedanya dengan wawancara kerja yang tradisional.

Pertanyaan yang biasanya muncul:
“Apa yang menjadi kelemahan terbesar Anda?”
“Akan menjadi apa Anda dalam 5 tahun ke depan?”

Tips:
Gangguan yang akan kamu alami kemungkinan lebih berat bila melakukan wawancara via telepon, seperti gangguan sinyal yang pastinya akan mengganggu kelancaran wawancara berlangsung. Untuk itu pastikan kamu menerima panggilan telepon di ruang terbuka yang sekiranya bisa menangkap sinyal dengan baik dan juga bebas dari suara bising. Tunjukkan rasa antusiasmu dengan berbicara jelas dan lantang. Walaupun tidak bertatap muka secara langsung, jangan lupa untuk menjawab setiap pertanyaan dengan senyuman agar memberikan kesan lebih ramah di telepon.

Wawancara Melalui Video
Bagi kandidat yang berada di kota berbeda dengan perekrut, selain wawancara kerja melalui telepon, wawancara melalui video merupakan cara yang sering ditempuh oleh perekrut. Dengan menggunakan tipe ini pastinya kamu harus mempunyai teknologi dengan akses internet yang memadai. Wawancara kerja melalui video tidak ubahnya seperti wawancara dengan cara klasik, perekrut dengan kandidat tetap masih bisa bertatap muka. Namun yang membedakan hanyalah wawancara kerja melalui video memerlukan PC ataupun laptop serta koneksi internet yang lancar.

Pertanyaan yang biasanya muncul:
“Tipe pekerja seperti apakah Anda?”
“Mengapa kami harus menerima Anda?”

Tips:
Pikirkan baik-baik saat memilih tempat untuk melakukan wawancara kerja melalui video. Pastikan tempat tersebut tenang dan tidak menimbulkan banyak gangguan jadi hindari memilih Internet café atau di restaurant. Walaupun kamu tidak bertemu secara langsung, tidak ada salahnya kamu memakai pakaian formal. Anggap saja wawancara ini sama seperti wawancara kerja biasa, jadi pastikan tidak hanya memakai atasan saja, bawahan yang kamu kenakan pun juga harus profesional. Kamu pastinya tidak ingin perekrut mengetahui bahwa kamu memakai celana pendek saat wawancara berlangsung kan?

Wawancara Saat Career Fair
Interview yang dilakukan saat career fair berlangsung mempunyai dua tujuan utama. Pertama adalah sebagai proses pra penyaringan sebelum perusahaan mengundang untuk wawancara lanjutan. Kedua adalah saat perusahaan membutuhkan karyawan dengan cepat. Wawancara tipe ini sering kita temui saat berlangsungnya job fair  ataupun career fair. Jadi, sebelum menghadiri career fair, jangan lupa pastikan apakah kamu berniat mengikuti walk in interview atau tidak.

Pertanyaan yang biasanya muncul:
“Apa yang menjadi poin kelebihan diri Anda?”
“Kenapa Anda datang ke job fair ini?”

Tips:
Wawancara kerja tipe ini biasanya berlangsung dengan singkat, jadi manfaaatkan waktu sebaik mungkin untuk membuat pewawancara terkesan. Siapkan jawaban mengenai pertanyaan mengapa kamulah kandidat paling cocok terhadap suatu posisi. Kuncinya adalah kamu harus benar-benar paham apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dirimu. Selain itu, kamu juga bisa mencari tahu tentang perusahaan yang akan kamu lamar.

Wawancara Studi  Kasus
Wawancara kerja ini mencakup sebuah kasus bisnis yang pernah dialami sebelumnya oleh pewawancara atau orang lain di perusahaan. Kasus bisnis ini biasanya mencakup masalah atau tantangan yang perlu diselesaikan. Dalam tipe wawancara kerja ini, biasanya perekrut ingin melihat bagaimana cara kamu menyelesaikan masalah dan langkah apa yang diambil sebagai solusinya.

Pertanyaan yang kemungkinan muncul:
“Buat sebuah rancangan keuangan yang akan meningkatkan keuntungan perusahaan X bertambah dua kali lipat setiap tahunnya.”
“Peresmian dari produk terbaru Soda pada tahun 1985 merupakan sebuah kegagalan luar biasa dalam industri  minuman. Jabarkan beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindari kesalahan serupa terjadi kembali.”

Tips:
Untuk tipe ini, proses sama pentingnya dengan hasil. Jangan terburu-buru dalam menjawab, pikirkan baik-baik sehingga kamu bisa menghadirkan jawaban yang dapat diterima oleh nalar. Tidak ada jawaban benar atau salah saat menjawab pertanyaan – yang terpenting adalah bagaiamana proses berpikirmu dalam memecahkan masalah.

Wawancara Dengan Pertanyaan Aneh

Pernah mendapatkan pertanyaan wawancara yang aneh hingga rasanya jawaban yang akan keluar pasti akan sama konyolnya? Tipe wawancara tersebut berarti wawancara brainteasing. Interview tipe ini digunakan perusahaan terkemuka, Microsoft, untuk mendapatkan kandidat. Kemudian, tipe wawancara ini pun menyebar dan digunakan oleh banyak perusahaan dengan berbagai bidang. Sama seperti dengan case interview, hal penting di sini bukanlah jawaban, melainkan bagaimana caramu menyelesaikan masalah. Perekrut ingin mengetahui bagaimana cara berpikir para kandidat, terutama seberapa cepat kandidat dapat menjawab pertanyaan.

Pertanyaan yang kemungkinan muncul:
“Bagaimana cara memindahkan gunung Himalaya?”
“Bagaimana cara Anda menjelaskan warna merah kepada orang yang buta warna?”

Tips:
Kunci dari interview tipe ini adalah tidak bingung dengan pertanyaan yang memang tidak masuk akal tersebut.  Pikirkan baik-baik dalam menjawab pertanyaan. Kombinasi dari berpikir kritis, pengetahuan dan pemikiran out of box merupakan poin utama agar sukses di wawancara tipe ini.

Wawancara dengan Pertanyaan yang Menjatuhkan
Mungkin kamu sudah melewati berbagai macam wawancara pekerjaan, namun bukan berarti kamu bisa menganggap remeh wawancara kerja yang akan kamu hadiri selanjutnya. Memang ada beberapa pertanyaan umum yang akan kamu temui saat interview, sehingga kamu sudah hapal di luar kepala dengan jawabannya. Namun, dalam beberapa kesempatan wawancara kerja, akan kamu temui pertanyaan yang akan menjatuhkanmu.

Pertanyaan yang kemungkinan muncul:
“Apa yang membuat Anda berpikiran Anda dapat bertahan di perusahaan ini?”
“Resume Anda tidak terlalu bagus. Pengalaman yang Anda punya pun tidak begitu banyak. Bisa jelaskan mengapa kami harus meng-hire Anda?”

Tips:
Sama seperti cara memenangkan interview mengasah otak, tipe interview seperti ini pun harus kamu hadapi dengan tenang. Dengan mengajukan pertanyaan yang menjatuhkan, perekrut ingin melihat bagaimana caramu menangani keadaan dengan penuh tekanan, jadi pastikan bahwa kamu tetap tenang dan berpikiran jernih. Atau dengan kata lain, jangan masukkan ke hati kata-kata perekrut tersebut.

Perlu kamu ingat bahwa persiapan menghadapi wawancara merupakan hal utama. Kamu mungkin telah mengalami semua tipe wawancara diatas, namun bukan berarti kamu boleh menganggap remeh jadwal wawancaramu selanjutnya. Mempunyai pengetahuan lebih dalam dapat membantumu memenangkan kompetisi wawancara. Jadi jangan pernah berhenti belajar ya. Tetap semangat!

sumber : jobsdb

Tuesday, May 26, 2015

7 Tanda Kamu Diterima Kerja

7 Tanda Kamu Diterima Kerja

Menunggu kabar dari hasil interview-mu yang baru kamu lakukan merupakan masa-masa yang cukup menegangkan. Kamu pastilah bertanya-tanya, apakah ada tindakan atau perkataan yang salah saat waktu wawancara kemarin, atau sudah lebih dari seminggu tapi kenapa masih belum ada kabar dari perusahaan. Beberapa rekan HRD kami, membagi beberapa tanda bahwa kamu akan lolos dalam interview kerja. Walaupun tidak 100% dari tanda berikut akurat, tapi bisa kamu jadikan tolak ukur wawancara kerjamu berhasil atau tidak. Silakan disimak


Adanya Wawancara Kedua
Saat pewawancara mengundangmu untuk ke interview tahap selanjutnya itu berarti menandakan selangkah lagi kamu akan mendapatkan pekerjaan impian. Biasanya, pewawancara tidaklah mau membuang waktu mereka dengan mengundangmu ke tahap selanjutnya jika tidak tertarik kepadamu. Jika mereka membicarakan tentang interview lebih lanjut, berarti impianmu mendapatkan pekerjaan sudah di depan mata.

Baca Juga : Diterima Kerja Dalam 10 Menit

Permintaan Referensi
Tanda positif bahwa kamu meninggalkan kesan yang baik selama wawancara adalah HRD perusahaan menanyakan tentang referensi rekan kerja profesional yang pernah bekerja denganmu. Tes psikotest dan interview selama satu atau dua jam terkadang kurang bisa memberikan gambaran lengkap mengenai dirimu, sehingga HRD merasa harus melakukan reference check untuk bisa memilih kandidat yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan. Reference check merupakan salah satu cara yang dipakai perekrut untuk mengetahui kinerja pelamar, yakni dengan cara mengetahuinya dari pihak lain yang pernah bekerja sama dengan pelamar.

Bila kamu  bukan termasuk kandidat yang sesuai dengan posisi di perusahaan tersebut, biasanya perekrut tidak akan mau menghabiskan waktu untuk mengecek latar belakangmu. Jika pewawancara meminta referensi, sebaiknya siapkan informasi yang spesifik, dari mulai nama, jabatan, hubungan kerja denganmu hingga nomor teleponnya.

Bertemu Dengan Tim Kerja
Saat perekrut mengajakmu berkeliling kantor dan mengenalkan kepada rekan kerjanya yang lain, hal tersebut menandakan peluangmu untuk diterima kerja semakin besar. Kepala divisi biasanya sangat malas untuk mengenalkan timnya kepada orang luar, Jika pada saat wawancara kerjamu telah selesai dan perekrut mengenalkanmu kepada timnya itu berarti kamu cocok dengan posisi yang dicari. Jangan lupa untuk selalu bersikap ramah kepada semua orang yang kamu temui ya. Siapa tahu mereka akan benar-benar menjadi rekan kerjamu.

Kapan Siap Bekerja
Tanda positif interviewmu berjalan lancar dan kamu hampir dapat dipastikan akan diterima kerja adalah saat perekrut menanyakan kapan kamu siap bekerja. Jika kamu masih bekerja, perekrut akan menanyakan kapan kiranya kamu akan resign dari kantormu yang lama dan mulai dapat bekerja dengan posisi yang baru. Nah, di saat seperti tersebut kamu boleh mulai untuk mengajukan surat pengunduran diri di kantor yang lama.

Ekspetasi dan Negoisasi gaji
Membicarakan seputar gaji saat wawancara kerja berlangsung juga merupakan salah satu tanda positif kamu akan diterima kerja. Pembicaraan seputar gaji menandakan bahwa perekrut mulai mempertimbangkan secara serius tentang dirimu. Tapi ingat, hati-hati dalam menjawab pertanyaan seputar gaji. Interviewmu bisa saja berakhir buruk jika kamu salah dalm menjawab. Biasakan untuk mencari tahu standar gaji posisi yang kamu lamar.

Wawancara Terus Berjalan
Pihak perusahaan yang tak terlalu berninat denganmu takkan membuang waktu untuk ‘memperpanjang’ jam wawancara. Namun sebaliknya, bila mereka berminat, pasti mereka akan ada kelanjutan pembicaraan.

Baca Juga : 9 Hal yang Dilarang Ditanyakan Ketika Wawancara

Tanda Non-Verbal
Tanda non-verbal juga bisa menjadi indicator bahwa wawancaramu berjalan sukses atau tidak. Perhatikan gerakan tubuh dari pewawancara, seperti bagaimana ia tersenyum, menganggukkan kepala ataupun bagaimana ia mencatat sepanjang wawancara berlangsung. Tanda-tanda tersebut dapat mengindikasikan bahwa kamu mungkin kandidat yang tepat untuk posisi yang dibutuhkan. Satu hal yang harus kamu perhatikan, bila saat pewawancara sedang mencatat jangan terlalu sering untuk melihat ke arah jam ataupun menanyakan pertanyaan. Bila hal ini kamu lakukan, kemungkinan wawancara kerjamu akan berjalan buruk.

Tanda-tanda tersebut memang bukan patokan bahwa kamu akan diterima kerja. Terlebih lagi, walaupun kamu sudah berusaha melakukan yang terbaik, ingatlah bahwa kemungkinan ada kandidat lain yang juga memberikan yang terbaik. Namun setidaknya, tanda-tanda positif di atas bisa menjadi acuan bahwa wawancara kerja yang kamu jalani berjalan sukses. Tetap semangat menggapai pekerjaan impian!

sumber : jobsdb

Monday, May 25, 2015

Buat CV Menarik Dengan Mencantumkan Ini

Buat CV Menarik Dengan Mencantumkan Ini

Sebuah penelitian menemukan bahwa para perekrut dapat dengan cepat membuat penilaian dari kepribadian seorang pelamar kerja, hanya lewat sebuah aplikasi curriculum vitae (CV) yang dikirimkan. Para peneliti mengatakan bahwa kepribadian pelamar kerja yang terbaca lewat CV mereka sebenarnya hanya beperan kecil untuk kelanjutan dipekerjakan atau tidak. Namun, cukup berperan besar bagi pelamar kerja untuk dipanggil guna memenuhi proses wawancara.

Penelitian yang telah dipublikasikan di Journal of Business and Psychology ini dilakukan terhadap 122 perekrut yang diminta untuk mengevaluasi 37 CV mahasiswa. Hasilnya, para perekrut ini menyimpulkan kepribadian pelamar lewat lima sifat dasar, yakni: keterbukaan, konsistensi, senang berinteraksi, sikap mudah menerima, dan mudah depresi.

Baca Juga : 6 Hal yang Harus Ada di Resume Lulusan Baru

Hal penting lainnya yang dinilai oleh perekrut dari CV seorang pelamar adalah menempatkan pencapaian edukasi terlebih dahulu, sebelum pencapaian pekerjaan. Setelah itu baru menuliskan peran sebagai pemimpin dalam organisasi, dan memiliki kegemaran yang berkutat dengan petualangan. Dengan begitu Anda akan menampilkan kepribadian yang mudah bersosialisasi, dan lebih mudah diajak bekerjasama.

Dari sisi penulisan, CV yang memiliki spasi dua kali dinilai lebih menarik ketimbang satu spasi. Bagi pelamar kerja yang sering melakukan kegiatan sukarela ini juga dinilai lebih baik dalam berorganisasi ketimbang yang tidak pernah atau jarang menjadi sukarelawan.
Penulis penelitian Gary Burns dari Wright State University di Amerika Serikat mengatakan, bahwa para pencari kerja harus menghindari menulis CV dengan format tulisan yang tak biasa, dan jangan pernah menulis pernyataan atau pendapat pribadi dalam CV yang siap disebarkan.

sumber : jobsdb

Monday, May 18, 2015

9 Hal Yang Dilarang Ditanyakan Ketika Wawancara


Wawancara kerja merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh para pelamar kerja. Banyak hal yang berpengaruh dalam keberhasilan proses ini, mulai dari sikap dan bahasa tubuh, penampilan, hingga cara Anda menyampaikan pendapat.

Namun perlu diingat apa yang Anda katakan dan lakukan selama wawancara dapat berpengaruh pada Anda untuk diterima atau bahkan ditolak. Berikut beberapa poin pembicaraan yang perlu Anda hindari saat melakukan wawancara kerja.

“Saya meninggalkan pekerjaan saya saat ini karena Bos saya sangat mengerikan”
Bahkan jika memang benar Bos Anda dulu sangat jahat, tahan dirilah untuk tidak membicarakan keburukan bos, perusahaan, bahkan rekan kerja Anda sebelumnya. Pewawancara mungkin sebelumnya bekerja untuk perusahaan yang sama atau menjadi rekan bos Anda dulu. “Selain itu, sikap negatif tidak akan menimbulkan pencitraan positif bagi Anda untuk perekrutan kerja apapun. Bahkan jika Anda pernah bekerja dengan bos terburuk di seluruh dunia sekalipun, mengatakan demikian dalam sebuah wawancara sangat tidak elok,” kata Julie Lacouture, CEO dan pemilik Mom Corps Los Angeles, perusahaan yang membantu perekrutan karyawan.
Kalaupun ada pertanyaan yang “menyerempet” tentang bos Anda sebelumnya, tampilkan yang terbaik untuk menjawab secara positif. “Jadi apabila diminta menggambarkan bos Anda dulu pilihlah kalimat yang positif seperti ‘Kami memiliki gaya yang berbeda, akan tetapi saya selalu memberinya informasi sebanyak yang saya bisa karena saya tahu bos saya sangat detil orangnya’,” katanya.

Baca Juga : 8 Tipe Wawancara Kerja

“Saya akan mengungkapkan kelemahan saya diawal, bahwa saya tidak pandai….”
Meskipun Anda juga tidak harus mengatakan bahwa Anda hebat dalam segala hal, mengakui cacat tanpa diminta adalah ide yang buruk. “Berbicara tentang kelemahan yang tidak penting, menunjukkan bagaimana Anda tidak berusaha mengatasi kelemahan itu,” saran Cheryl Palmer, seorang pelatih karir bersertifikat yang mengelola sebuah situs karir.

“Berapa banyak saya akan mendapatkan waktu libur”
Bukan rahasia lagi bahwa fasilitas perusahaan merupakan bagian yang menarik bagi pelamar kerja yang mendapatkan pekerjaan barunya. Paul Cameron, presiden dan perekrut senior teknologi di Drive Staff Inc. menyarankan pada pelamar kerja untuk berhati-hati dalan menanyakan “Berapa banyak saya akan mendapatkan waktu libur?” terutama dalam wawancara pertama. Ia menyatakan seyogyanya pelamar kerja lebih memfokuskan diri pada “Apa yang bisa saya lakukan untuk perusahaan ini”, bukan “Apa yang dapat perusahaan lakukan untuk saya”.
Tunggulah sampai perusahaan mulai membuka pembicaraan mengenai gaji Anda, saat inilah Anda dapat menanyakan berapa bonus yang akan Anda dapatkan, waktu liburan, penggantian biaya kuliah, dan hal lainnya. “Ini akan menunjukkan hal ini penting bagi Anda dan akan membuka pintu negosiasi tentang kesepakatan ini,” kata Cameron.

“Saya suka kacamata Anda”
Anda mungkin berpikir bahwa memuji pewawancara Anda akan membuka komunikasi dan Anda akan mendapatkan skor yang tinggi. “Anda bisa lolos dengan ini jika Anda telah membentuk hubungan yang baik dengan pewawancara,” kata Palmer. Di sisi lain, pernyataan ini bisa dilihat sebagai hal yang palsu bahkan nakal.

“Jadi, perusahaan ini sedang melakukan apa?”
“Jika Anda tidak mengetahui apa-apa tentang perusahaan yang Anda lamar, mungkin pewawancara berpikir Anda tidak tertarik bekerja di sana,”kata Palmer. Dia menganjurkan para pencari kerja untuk membuka website perusahaan, siaran pers, dan artikel berita untuk mencari tahu tentang perusahaan dan kendala apa yang tengah dihadapinya sebelum mendatangi wawancara.
“Cobalah untuk menemukan beberapa data perusahaan pada awal wawancara. Anda harus memiliki pertanyaan yang menunjukkan Anda mempunyai minat aktif tentang perusahaan ini,” kata Palmer. Selain itu, sebaiknya hindari bertanya tentang hal-hal pribadi dengan pewawancara, misalnya mengenai situs facebook miliknya.

“Saya belum menemukan pekerjaan yang tepat karena kondisi ekonomi sedang buruk”
Semua orang tahu bahwa ekonomi yang lesu membuat pasar kerja menjadi sulit. Namun menyalahkan situasi pada pasar membuat Anda tampak bersikap pasif. “Sebaliknya fokus pada hal yang positif,” kata Aldefer, konsultan di Pennsylvania.
Lebih baik mengatakan “Saya sudah memfokuskan diri pada pencarian untuk pekerjaan yang berhubungan dengan keahlian saya pada perusahaan lain.”

“Saya orangnya fleksibel tidak memiliki rentang gaji dalam pikiran saya”
Dengan menawarkan ini, Anda mungkin mencoba untuk menunjukkan bagaimana mudah dan menyenangkannya Anda. Tapi perekrut mungkin melihat Anda kurang informasi, lebih buruk lagi perekrut mungkin melihatnya sebagai sebuah kesempatan untuk menawarkan gaji serendah-rendahnya pada Anda. “Sebaliknya, melakukan penelitian terlebih dahulu tentang kisaran gaji yang pas untuk pekerjaan serupa merupakan hal yang tepat untuk bernegosiasi.

“Saya ingin bekerja di sini karena saya butuh pekerjaan”
Jika Anda mencoba tampil to the point saat wawancara, Anda tidak akan berhasil dengan pernyataan seperti ini. “Anda harus menunjukkan minat Anda,” kata Bruce Hurwitz, Presiden dan CEO Hurwitz Strategic Staffing, Ltd. Dengan mengatakan seperti ini, sepertinya Anda mencari pekerjaan hanya untuk mendapatkan uang. Tunjukkan pada perekrut bahwa tujuan Anda mencari pekerjaan tidak semata-mata mencari gaji tetapi ingin menjadi bagian perusahaan dan bahwa Anda telah menginvestasikan waktu dan usaha Anda.

“Saya berencana untuk berkeluarga segera setelah mendapatkan pekerjaan”
Sikap Anda yang jujur tentang kehidupan pribadi Anda pada saat awal wawancara kerja mungkin bukan ide yang bagus. Beberapa manajer tidak akan mempekerjaan pelamar yang telah menikah dan mempunyai anak karena dianggap dapat mengganggu jadwal kerja.
Fokuslah pada komitmen Anda untuk pekerjaan dan disiplin dalam menyelesaikan tugas. Berikan contoh-contoh spesifik dari proyek Anda yang telah berhasil diselesaikan dan konstribusi yang Anda buat pada keberhasilan proyek itu.

Berikut adalah 9 hal yang dilarang ditanyakan ketika wawancara, semoga sukses wawancara anda.

Sumber: Askmen